THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Kamis, 11 Juni 2009

GURU IDEAL

Figur Pendidik Ideal

oleh: Dra. Djauharah Bawazir, Psi, MPd

Berbicara tentang pendidik tidak dapat dilepaskan dari anak didik. Oleh karenannya, pada tulisan ini akan dibicarakan dua hal, yaitu anak didik dan pendidik.

1. Anak sebagai Subyek Didik

Anak adalah calon Khalifah Allah

Manusia di dunia ini menurut l Qur'an adalah khalifah Allah di muka buki. Kata khalifah berakar pada kata Khafala, artinya menggantikan atau meneruskan (QS. 2:30)

· Anak sebagai Abdi Allah

Allah berfirman bahwa manusia dijadikan sebagai abdi Allah (QS. 51:56)

· Anak lahir dalam keadaan fitrah

· Sebagai Khalifah Allah, manusia dibekali dengan potensi-potensi yang memungkinkan dirinya mengemban tugas tersebut. Hal ini dalam AL Qur'an dijelaskan dalam Al Qur'an QS. 95:4-6

· Pembinaan fitrah

Menjadi kewajiban para pendidik, untuk memelihara anak tetap menjaga sebaik-baik ciptaan dan memelihara supaya potensi baiknya terus berkembang serta mengusahakan perbaikan bila ternyata potensi jahatnya mulai muncul. Semua bentuk pengarahan dan bimbingan yang dilakukan oleh pendidik harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan.

2. Sifat Asasi Pendidik

Seorang pendidik perlu memiliki beberapa sifat pokok, yaitu:

a. Berilmu

Seorang pendidik perlu memiliki ilmu tentang pokok-pokok pendidikan yang dibawa oleh syari'at Islam. Menguasai hukum halal dan haram, mengetahui prinsip-prinsip etika Islam, serta memahami secara global peraturan-peraturan Islam. Dengan mengetahui semua ini pendidik akan menjadi seorang yang bijak, meletakkan segala sesuatu pada tempat yang sebenarnya, mendidik anak pada pokok persyaratannya, dan memperbaiki dengan berpijak pada dasar-dasar yang kokoh dari ajaran Al Qur'an. Allah berfirman bahwa tidaklah sama antara orang-orang yang berilmu pengetahuan dengan yang tidak berilmu pengetahuan (QS. 39:9)

b. Taqwa
Sifat penting lain yang harus dimiliki pendidik adalah taqwa, yaitu menjaga diri dari siksa Allah dengan mengerjakan amal saleh dan merasa takut kepada-Nya, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, artinya mengerjakan segala perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Adapun ciri-ciri orang yang taqwa adalah: memiliki keyakinan yang kuat, selalu bersyukur atas apa yang dikaruniakan Allah ridha kepadanya walaupun berbentuk musibah, memiliki sifat memaafkan dan mengasihi

c. Ikhlas

Sifat ikhlas adalah: Selalu meluruskan niat bahwa seluruh aktivitas pendidik yang dilakukannya, baik berupa perintah, larangan nasehat, pengawasan, dan hukuman adalah semata-mata karena dan untuk Allah Ta'ala. Tidak pamrih atas apa yang dilakukannya, artinya sama sekali tidak boleh menitipkan kepentingannya pada hasil pendidikan yang akan dicapai. Melaksanakan pendidikan dengan tidak disertai perasaan terpaksa. Semua langkah-langkah pendidikan harus dilakukan dengan lega dan ringan hati.
Dengan cara-cara tersebut seorang pendidik akan dapat melaksanakan pendidikan yang direncanakan, serta mengawasi anak secara terus menerus, disamping mengharapkan pahala dan keridhaan Allah. Ikhlas dalam perkataan dan perbuatan adalah sebagian dari asas Iman yang menjadi keharusan Islam.

d. Santun
Sifat pokok lain yang menolong keberhasilan pendidik dalam tugas kependidikannya adalah sifat santun. Dengan sifat santun anak akan tertarik pada pendidiknya sebab anak akan memberikan tanggapan positif pada perkataannya. Dengan kesantunan pendidik anak akan berhias dengan akhlak yang terpuji, dan terhindar dari perangai yang tercela.
Ciri-ciri santun adalah: lembut dalam kata-kata, perintah, maupun larangan; penyayang terhadap sesamanya apalagi terhadap orang-orang yang lebih lemah dan orang-orang yang lebih tua; menjadi penolong pada saat orang lain memerlukan pertolongannya.

e. Bertanggung Jawab
Rasa tanggung jawab penting sekali dalam pendidikan anak. Rasa tanggung jawab akan mendorong pendidik untuk mengawasi anak dan memperhatikannya, mengarahkan dan mengikutinya membiasakan, dan melatihnya. Rasa tanggung jawab menimbulkan keyakinan bahwa jika melalaikannya pada suatu ketika, secara bertahap si anak akan terjerumus pada jurang kerusakan. Oleh karenanya, maka sifat tanggung jawab harus dimiliki dan selalu ditingkatkan.

Adapun ciri-ciri tanggung jawab adalah: selalu mengupayakan langkah-langkah pendidikan; tabah dalam menghadapi hambatan dan tantangan pendidikan; selalu tenang dan mohon pertolongan kepada Allah; menyerahkan hasil usahanya pada keputusan Allah.

Akhirnya dapat dikatakan bahwa figur seorang pendidik ideal adalah pendidik yang memiliki enam sifat asasi pendidik, kemudian dapat menerapkannya sesuai dengan fitrah anak untuk membawa anak menjadi khalifah sekaligus seorang abdi.

0 komentar: